Suatu ketika PBB mengadakan pertemuan pemuka agama seluruh dunia. Dan turut hadir disana wakil dari Indonesia seorang kyai pemilik pondok pesantren dan seorang pastur pengelola sebuah yayasan yang cukup terkenal.
Seusai menghadiri pertemuan itu para tamu undangan kembali ke negaranya masing masing. Dan kebetulan pak kyai dan pak pastur menumpang di sebuah pesawat yang sama dan duduk bersebelahan.
Sepanjang perjalanan itu mereka terlihat asyik berdiskusi tentang agama2 di Indonesia. Lalu datang seorang pramugari menawarkan minuman pada mereka.
Pramugari : Hello gentlement, do you want some sampagne
Pastur : Thankyou Madam, two glass please. Wah kebetulan pak kyai, suasana ngobrol kita akan menyenangkan sambil kita minum sampagne.
Kyai : ehmm, saya pesan teh hangat saja. Terimakasih pak pastur.
Pastur : Lhoo, jarang2 kita bisa ketemu dan ngobrol seperti ini, hanya sebotol sampagne yang tepat untuk merayakan pertemuan ini. Mari pak kyai, jangan sungkan2. Saya yang bayar.
Kyai : Hmm.. pak pastur, maaf. Agama saya melarang minum sampagne. Terimakasih, saya pesan teh hangat saja.
Pastur terdiam sejenak. Lalu mengambil segelas sampagne dan meminumnya.
Pastur : wah pak kyai... sayang sekali. Barang enak begini koq pak kyai tidak suka..
Kyai : hmmm... (sambil menyeruput segelas teh hangat)
Singkat cerita pesawat mendarat di bandara Sukarno Hatta, lalu mereka berjalan bersama menuju tempat penjemputan. Dari kejauhan datang 4 orang wanita muda dan cantik sambil memanggil2 pak kyai..
Wanita2 : Abaaaahh.. abaaahh... selamat datang. Mmmuuahh Mmmuuahh (sambil menciumi tangan pak kyai)
Pastur : Wah pak kyai, putrinya cantik2. Kuliah dimana semua?
Kyai : oooh, mereka ini sekarang bantu mengajar di pesantren saya pak. Kenalkan pak pastur, ini semua istri2 saya.
Pastur : Haa?? jadi mereka ini istri pak kyai..??
Kyai : Iya betul. Lho pak pastur sendirian? Koq tidak dijemput sama istrinya??
Pastur : Hmm... saya tidak punya istri pak.
Kyai : Lho??? Kenapa?
Pastur : Bukan begitu pak, agama saya melarang pastur untuk menikah.
Pak Kyai terdiam sejenak, lalu menggandeng istrinya.
Kyai : Wah pak pastur...sayang sekali. Barang enak begini koq pak pastur tidak suka...
0 komentar:
Posting Komentar